BeritaKompas77 - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) menyampaikan letusan Gunung Agung yang terjadi pada Selasa 21 November 2017 tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di Bali.
Meski demikian, AirNav Indonesia terus memantau perkembangan secara ketat dan menyiagakan seluruh personelnya terkait letusan Gunung Agung. AirNav cabang Bali terus memonitor keberadaan debu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dengan paper test dan koordinasi erat dengan BMKG dan PVMBG/posko aktif.
AGEN POKER ONLINE
Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG, dan juga mengamati Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dengan menggunakan Volcanic Ash paper test dan hasilnya adalah nihil VA.
Selain itu Pilot Report (PIREP) yaitu pilot melaporkan kepada AirNav kalau ada awan abu kecil dari Gunung Agung bergerak ke arah timur.
"Sehingga sampai saat ini kami sampaikan kepada publik bahwa tidak ada abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dan erupsi Gunung Agung tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali. Apalagi perkembangan terakhir, erupsi semakin mengecil," ujar Wisnu di Jakarta, Rabu (22/11/2017).
AirNav juga memastikan, kegiatan penerbangan dari dan ke Bali hingga saat ini masih berlangsung normal. "Semua normal, tidak ada penerbangan yang dialihkan atau dibatalkan, semua tetap berjalan dan kami awasi dengan ketat," tegas Wisnu.
Meski demikian, Wisnu menyampaikan, AirNav telah menyiapkan rencana kontigensi (contigency plan) guna mengantisipasi jika Gunung Agung dengan ketinggian 3.031 mdpl tersebut mengalami peningkatan status.
Mulai dari mem-vector pesawat untuk menghindari area terdampak hingga menyiapkan bandara di sekitar Bali sebagai bandara alternatif bila Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar tidak dapat beroperasi karena terdampak erupsi.
"Pada bulan September lalu kami sudah mengumpulkan seluruh General Manager di bandara-bandara yang akan dijadikan alternatif dan menyiapkan skenario-skenario bila terjadi peningkatan,” terang Wisnu.
AirNav Indonesia sudah menyiapkan 10 bandara sebagai pilihan antara lain Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi.